Kreasi anak muda

Kamis, 17 Oktober 2013

20 Langkah Mixing Musik


ge-mixing itu hampir-hampir seperti orang mau masak. Jadi sebaiknya sebelum belajar mixing, belajar masak dulu. LOL…. Maksud saya, ada hal yang amat-amat-sangat penting diperhatikan, dan ini yang sering dianggap remeh, yaitu “source” atau “mentahan” atau “data audio” atau “Data Master” atau..apalah. Seorang koki yang bijak akan memilih sayuran segar dan daging yang segar sebelum memasak. Kalo sayurannya udah pada layu, dagingnya udah gak seger lagi ditambah telur yang udah agak-agak bau? Pasti gak maksimal hasilnya kan?.
Maka lakukan dulu tracking semaksimal mungkin. Misalnya cari gitar yang bagus, pake effek gitar yang bagus, kalo ga ada, pinjem ato sewa punya temen, trus main semaksimal mungkin. Begitu juga dengan drum dan bass. Vocalist pastikan dalam keadaan fit.
“Ah repot baget sih, kan ntar juga di mixing bisa jadi bagus” ya begitulah, nge-mixing sangat berbeda dengan me-nyihir :grin: .
Kalo udah oke… Let’s cooking!
Banyak cara yang bisa dilakukan seseorang dalam nge-mixing musik, ini cuma salah satu cara yang biasa saya lakukan. Jadi ini cuma gambaran aja terutama buat newbie, saya pun gak selalu nge-mixing dengan urutan yang sama persis seperti ini.
1. Cari dulu referensinya lalu denger dan perhatikan baik-baik karakter mixingannya karena setiap genre biasanya punya komposisi yang berbeda dari genre yang lainnya. Misalnya musik jazz itu lebih dry daripada musik rock. Kalo bisa jangan mulai ngemixing dulu sebelum ada tujuan akhirnya mau seperti apa.
2. Bersihkan semua klip audio dari noise, bocoran dari instrumen lain atau sinyal-sinyal yang gak diinginkan. Langkah ini bisa dilakukan dengan noise-gate, tapi banyak sound engineer yang melakukannya secara manual karena rasanya memang lebih fleksibel.
3. Setelah klip audio dibersihkan mulailah untuk mem-balance semua track. Langkah awalnya turunkan semua volume fader sampai ke dasar (kecuali master fader tentunya).
4. Sekarang naikan track kick pelan-pelan sampai terasa cukup, gak perlu terlalu keras karena nanti akan ada bass yang akan menambahkan kebutuhan di frekuensi low nya. Kalo anda punya track room, maka itu bisa dijadikan patokan seberapa besar volume kick yang proporsional.
5. Lalu anda naikan track snare sampai terasa seimbang dengan track kick yang tadi sudah lebih dulu dinaikan.
6. Kemudian diikuti track hi-hat dan cymbal. Hati-hati jangan sampai terlalu besar, karena hal ini bisa mengganggu hasil mixing secara keseluruhan, jangan sampai nantinya hasil mixingan anda terganggu oleh suara cymbal yang berlebihan. Biasanya hi-hat dan cymbal/overhead saya set sekitar 30% s/d 50% lebih pelan daripada track kick dan snare.
7. Diikuti dengan tom 1, tom 2, dan floor. Sebaiknya jagan dulu di panning ke kiri atau ke kanan, biarkan dulu pada posisi di tengah lalu anda naikan pelan-pelan sampai anda merasa volumenya cukup proporsional, setelah itu barulah anda lakukan panning. Lakukan koreksi pada volume fader jika terasa terlalu besar setelah di panning, biasanya dengan menurunkan sekitar 2 dB atau lebih dikit.
8. Nah sekarang kita angkat volume fader pada track bass pelan-pelan. Fokuskan perhatian anda pada suara kick, naikan sampai pada titik dimana anda merasa kick dan bass-nya menyatu. Langkah ini kadang terasa susah terutama kalo sound bass-nya kurang bagus, atau si player waktu proses trackingnya gak stabil. Maka biasanya saya tambahkan compressor duluan atau saya melakukan langkah ini sambil menyeting EQ.
9. Barulah kita angkat instrumen-intrumen lainnya seperti rhytm gitar, fill gitar, lead gitar, keyboard dan lainnya seseimbang mungkin. Yang sifatnya lead biasanya lebih menonjol dari yang lainnya tapi jangan juga jadi berlebih.
10. Lalu barulah vocal. Untuk industri musik di Indonesia biasanya perbandingan volume antara vocal dan instrument itu 60/40 bahkan kadang lebih besar lagi. Kalo musik barat biasanya kira-kira sekitaran 50/50 atau terkesan rata.
11. Proses balance sudah selesai, sekarang tambahkan compressor pada track-track yang membutuhkannya terutama pada track yang kedengerannya timbul-tenggelam.
12. Lalu tambahkan juga EQ. Langkah ini hampir selalu dibutuhkan, bukan cuma buat “mengobati “ sound yang gak bagus tapi lebih ke kebutuhan pembentukan sound (sound shaping).
13. Sampailah sekarang pada proses pemberian nuansa yang tujuannya biar mixingan anda gak boring. Kalo 100% dry akan terdengar membosankan tentunya. Langkah ini adalah penambahan effect seperti reverb, delay, chorus dll. Silahkan berkreasi dan “use your imagination”. Tapi ingat, jangan berlebihan atau anda akan kehilangan punch, kecuali anda punya alasan artistik tersendiri.
14. Sekarang mixingan anda sudah punya nuansa, sudah punya space, terdengar seperti di dalam sebuah cafĂ©, atau di sebuah stadium yang bisa menampung 60.000 orang?  , nice… tapi bagaimana dengan dinamika? Jika masih terasa monoton maka anda butuh melakukan automation, misalnya di bagian chorus, gitar rhytm lebih menonjol daripada di bagian verse, atau reverb vocal di bagian chorus lebih besar daripada di bagian verse. Ya sudah, tambahin aja automation.
15. Langkah berikutnya adalah koreksi EQ. Langkah ini juga hampir selalu dibutuhkan karena seringkali ada frekuensi dari sebuah track yang luput dari perhatian kita karena kita terlalu sibuk dengan proses-proses sebelumnya tadi. Cek dengan men-solo-kan track satu per satu.
16. Begitu pula dengan volume fader. Cek dengan men-solo-kan track satu per satu, mungkin ada yang terlalu besar atau justru kurang besar.
17. Istirahat dan cek lagi keesokan harinya. Telinga manusia tidak selamanya jujur terutama ketika kondisi anda sudah kelelahan atau lagi demam  .
18. Sudah cukup tidur? Oke, buka lagi file yang udah di mixing. Dengar lagi baik-baik. Mungkin persepsi anda sudah berubah pada hasil mixingan kemarin. Lakukan refisi disana-sini merupakan ide yang bagus.
19. Kalo udah yakin ya udah, bounce/render/export song to audio file.
20. Putar di tape mobil anda, di kamar anda, di mana saja. Buat catatan yang menurut anda penting sebagai bahan pembelajaran untuk mixingan anda berikutnya. Have Fun!.

Mengenal Compressor


Tidak seperti eq, reverb, delay atau chorus yang jika kita setting sedikit saja maka efeknya bisa terdengar dengan jelas, sedangkan pada compressor tidak, kecuali jika kita setting dengan ekstrim, tapi dengan begitu bisa-bisa malah membuat audionya jadi “cacat”. Mungkin karena itulah banyak dari kita yang tidak begitu memahami compressor. Disini saya akan mencoba menjelaskan apa yang ketahui ttg compressor. Fungsi utama dari compressor adalah membuat sinyal audio jadi lebih stabil, atau dengan kata lain, menaikan sinyal yang terlalu kecil dan menurunkan sinyal yang terlalu besar, sehingga sinyal audio memiliki “dynamic range” yang lebih baik. Ada dua keuntungan yang bisa kita dapat kalo sinyalnya stabil.
Keuntungan yang pertama , kita bisa mendapatkan hasil yang lebih jernih saat proses tracking, karena dengan compressor kita bisa menaikan gain yang cukup besar (bisa kita lihat pada headroom), tanpa takut peak (lampu headroom berwarna merah). Pada media digital, kita harus menghindari peak, karena itu akan menyebabkan distorsi/click/crack. Kesimpulannya, gain yang baik adalah gain terbesar tapi tidak sampai peak, nah.. untuk menghindari peak itulah maka kita gunakan compressor saat merekam. Dengan begitu maka kita bisa mendapatkan apa yang disebut dengan “signal-to-noise ratio” yang baik.
Keuntungan yang kedua, sinyal audio yang kita beri compressor diharapkan bisa lebih terdengar diantara track-track lainnya di dalam mixingan anda, karena sinyalnya gak timbul-tenggelam.
Selain itu?…, ada fungsi lainnya, kadang compressor digunakan juga untuk menambah sustain pada cymbal, gitar atau bass. Misalnya kalo saya menambahkan compressor pada track bass dengan settingan release time yang cukup panjang, lalu menggeser slider threshold sampai mendapatkan gain reduction katakanlah 6dB (cukup ekstrim), maka saya akan mendapat sustain yang lebih panjang. Koq bisa?, saya coba jelasin gimana sebenernya cara si compressor ini bekerja.
Ada 4 fitur utama pada compressor yaitu : threshold, ratio, attack dan release.
Threshold : Untuk menentukan kapan si compressor mulai bekerja. Misalnya begini, saya setting threshold pada angka -16dB, maka jika ada sinyal yang besarnya melewati -16dB (-12dB misalnya), maka compressor akan mulai bekerja, kalo di bawah -16dB maka compressor tidak bekerja. Dengan kata lain mungkin begini, “threshold adalah fitur pada compressor untuk membuat batasannya”  . Selama sinyal berada di bawah garis threshold maka tombol attack, release, ratio atau knee tidak akan membuat perubahan apa-apa walaupun saya setting dengan sangat ekstrim karena si compressor memang tidak bekerja. Untuk melihat berapa banyak sinyal yang di kompres, kita bisa melihatnya pada gain reduction.
Ratio : Untuk menentukan seberapa banyak sinyal yang akan diturunkan oleh compressor ketika dia melewati garis threshold. Misalnya saya setting ratio 4:1, artinya kalo ada sinyal yang melewati garis threshold sebanyak 4dB maka sinyal itu hanya akan menjadi 1dB saja diatas threshold. Contoh: saya setting threshold -16dB dengan ratio 4:1, lalu ada sinyal yang besarnya -12dB, maka sinyal itu akan menjadi -15dB.
Attack : Untuk menentukan seberapa cepat si compressor ini bereaksi ketika ada sinyal yang melewati garis threshold.
Release : Setelah berapa lamakah compressor ini baru akan melepaskan reaksinya, kita bisa mengaturnya melalui tombol release.
Kira-kira seperti itulah cara compressor bekerja, dia layaknya asisten pribadi kita yang baik hati, yang akan menurunkan sinyal-sinyal yang terlalu besar agar tetap stabil, sesuai dengan perintah yang kita berikan padanya melalui threshold, ratio, attack dan release.

Mengenal EQ

Disadari atau ngga, anda pasti pernah menggunakan EQ (Equalizer), alat yang satu ini emang bisa dengan mudah kita temukan, bukan cuma di studio musik aja tapi juga di tape mobil, di music player seperti winamp, mp3 player gadget, dan hampir terdapat di semua media player lainnya baik itu berupa software ataupun hardware, tapi mungkin gak semua orang mengenal dengan baik apa itu EQ. Singkatnya, EQ adalah sebuah alat yang memungkinkan kita untuk mengorganisir frekuensi tertentu.
Equalizer berasal dari kata equal, kalo dalam kamus, equal=sama/menyamai, maksudnya dengan alat ini kita bisa memanipulasi sebuah suara hingga bisa menyamai suara aslinya, tapi pada perkembangannya EQ bukan cuma untuk itu, banyak sekali hal yang bisa di lakukan dengan EQ dari hanya sekedar memanipulasi suara agar sama dengan suara aslinya.
Pada media-media player yang beredar di masyarakat luas, settingan EQ tidak serumit EQ yang digunakan untuk kebutuhan recording. Biasanya cuma ada parameter frekuensi dan gain saja, ada yang 4 band, 6 band, 8 band atau lebih, atau berupa settingan untuk mengubah volume bass, middle dan treble, dan ada juga yang berupa presets seperti Rock, Pop, Classic dll. Sedangkan buat kebutuhan recording, settingan EQ akan lebih luas lagi.
Buat newbie di dunia audio, ada baiknya kalo anda mengetahui apa yang sesungguhnya sedang anda lakukan dan efeknya terhadap file audio saat menggunakan EQ saat mixing dengan mengetahui fungsi dari slider/tombol/parameter yang anda ubah-ubah nilainya itu.
Berikut adalah beberapa fasilitas dan terminologi seputar EQ yang perlu diketahui :
HF : High Frekuensi
LF : Low Frekuensi
MID : Midrange frekuensi / Middle.
Tombol Frekuensi : Digunakan untuk memilih frekuensi mana yang akan diboost (diangkat) atau dicut (diturunkan).
Q” atau bandwidth : Fasilitas ini adalah untuk menentukan seberapa lebar atau sempitkah range frekuensi yang akan diboost atau dicut.
Tombol Gain : Fasilitas pada EQ yang satu ini gunanya untuk mengubah volume frekuensi. Seperti halnya volume biasa, tapi lebih spesifik pada frekuensi tertentu.
Notch : Adalah Istilah untuk menurunkan frekuensi tertentu dengan range yang sangat sempit. Lihat gambar di bawah.
Notch
Notch
High Pass Filter : Type filter pada EQ untuk memotong frekuensi low. Lihat contoh gambar di bawah.
High Pass Filter
High Pass Filter
Low Pass Filter : Type Filter pada EQ untuk memotong frekuensi high. Sebaliknya dari High Pass Filter.
High Self : Type filter pada EQ untuk mengurangi atau menambah frekuensi High. Lihat contoh gambar di bawah.
High Self
High Self
Low Self : Type filter pada EQ untuk mengurangi frekuensi Low. Sebaliknya dari High Self.
Bell : Bentuk EQ yang memiliki peak / puncak. Lihat contoh gambar di bawah.
 Bell
Bell
ByPass : Tombol untuk menonaktifkan EQ, memungkinkan kita untuk membandingkan sound yang sudah di EQ dan sound sebelum di EQ. Tombol ini berguna agar kita tahu sudah sejauh mana kita melakukan perubahan frekuensi pada sebuah track saat mixing.

Rabu, 19 Juni 2013

Magix Music Maker 17

MAGIX Music Maker 17 Premium

MAGIX Music Maker 17 Premium Adalah Software musik terbaik untuk menciptakan lagu, album dan suara yang unik sendiri. Dengan Hadirnya Software ini sekarang membuat musik bukanlah hal yang sulit dan tidak perlu pengetahuan sebelumnya untuk menggunakan MAGIX Music Maker 17 Premium ini.

MAGIX Music Maker 17 Premium menawarkan semua fungsi ekstra eksklusif, termasuk lebih dari 3.500 suara dan loop dari studio produsen utama internasional. Nah Buat Sobat yang tertarik bisa langsung dicoba dan ciptakan kreasi sobat sendiri !!!


SCREENSHOT MAGIX MUSIC MAKER 17 PREMIUM
Install And Aktivation Note:

Pertama Silahkan Sobat Extract File RAR Yang Telah Sobat Download.
Kemudia Buka Folder Hasil Exract Dan Jalankan MAGIX Music Maker 17 Premium.exe Lalu Install.
Setalah Proses Instalasi Selesai Silahkan Sobat Tutup Atau Close MAGIX Music Maker 17 Premium Yang Sedang Berjalan.
Untuk Aktivasi MAGIX Music Maker 17 Premium Dibutuhkan Koneksi Internet.
Selanjutnya Buka Folder Aktivasi Dan Copy File Patch Ke Folder Instalasi C:/Program File - MAGIX - Music Maker 17 Premium Download Version Lalu Jalankan File Patch Dengan Click Kanan Dan Pilih Run as Administrator
Selanjutnya Buka Kembali MAGIX Music Maker 17 Premium Lalu Pilih Enter Serial Number Lalu Masukkan SN Yang Telah Saya Sisipkan Pada File Download Dan Masukkan Email Sobat Lalu Click Enter Register And Activate Online.
Bila Proses Sudah Selesai Kini MAGIX Music Maker 17 Premium Sobat Sudah Full Vertion.
Selesai.



  • Password: filiex
  • Download MAGIX Music Maker 17 Premium

MAGIX Music Maker 17 Premium

MAGIX Music Maker 17 Premium Adalah Software musik terbaik untuk menciptakan lagu, album dan suara yang unik sendiri. Dengan Hadirnya Software ini sekarang membuat musik bukanlah hal yang sulit dan tidak perlu pengetahuan sebelumnya untuk menggunakan MAGIX Music Maker 17 Premium ini. 

MAGIX Music Maker 17 Premium menawarkan semua fungsi ekstra eksklusif, termasuk lebih dari 3.500 suara dan loop dari studio produsen utama internasional. Nah Buat Sobat yang tertarik bisa langsung dicoba dan ciptakan kreasi sobat sendiri !!!


SCREENSHOT MAGIX MUSIC MAKER 17 PREMIUM
Install And Aktivation Note:

Pertama Silahkan Sobat Extract File RAR Yang Telah Sobat Download.
Kemudia Buka Folder Hasil Exract Dan Jalankan MAGIX Music Maker 17 Premium.exe Lalu Install.
Setalah Proses Instalasi Selesai Silahkan Sobat Tutup Atau Close MAGIX Music Maker 17 Premium Yang Sedang Berjalan.
Untuk Aktivasi MAGIX Music Maker 17 Premium Dibutuhkan Koneksi Internet.
Selanjutnya Buka Folder Aktivasi Dan Copy File Patch Ke Folder Instalasi C:/Program File - MAGIX - Music Maker 17 Premium Download Version Lalu Jalankan File Patch Dengan Click Kanan Dan Pilih Run as Administrator
Selanjutnya Buka Kembali MAGIX Music Maker 17 Premium Lalu Pilih Enter Serial Number Lalu Masukkan SN Yang Telah Saya Sisipkan Pada File Download Dan Masukkan Email Sobat Lalu Click Enter Register And Activate Online.


Bila Proses Sudah Selesai Kini MAGIX Music Maker 17 Premium Sobat Sudah Full Vertion.
Selesai.

Sumber...



  • Password: filiex
  • Download MAGIX Music Maker 17 Premium

Selasa, 18 Juni 2013

Belajar Tab Gitar: Cara Membaca Simbol Tab Gitar


Akord dalam sebuah tab gitar:

Kita lihat contoh penulisan akord dalam sebuah tab gitar:


E|---2---
B|---1---
G|---2---
D|---0---
A|---0---
E|-------

Bentuk akord tersebut dapat didefinisikan sebagai:
EADGBE     <-nama senar
x00212     <-fret


Tanda “x” diatas, artinya senar tersebut tidak ikit dimainkan 

(tidak termasuk dalam konstruksi nada). 
Jadi, akord diatas adalah akord D7.

Biasanya diatas tab gitar ada keterangan akord apa saja yang dimainkan dalam sebuah lag, 

dan ditulis dengan cara seperti itu tadi:

EADGBE   EADGBE   EADGBE   EADGBE   EADGBE
x02020   x02010   320003   xx0232   x00003

[A7]    [Am7]     [G]      [D]      [G/A]



Ada yang sedikit berbeda dari notasi diatas, [G/A]. Akord utamanya 
adalah G,tapi ada tambahan bunyi bass yang dipetik, yaitu 
A. Istilah kerennya
 “split chords“. 
Jadi biar mudah diingat:
[G/A] = [akord G / bass A]
[D/F#] = [akord D / bass F#]
dan seterusnya. Jelas ya..?
Simbol-simbol dalam Tab Gitar
Nah, biar nada yang dimainkan sesuai aslinya, atau supaya ada dinamikanya, 
maka dalam penulisan tab gitar perlu ditambahkan simbol-simbol yang mewakilinya.
Ada beberapa teknik memainkan gitar, seperti hammer-on, pull-off, slide, bending, dan vibrato yang perlu dituliskan dengan simbol tertentu. Dan ada simbol-simbol lain yang harus diketahui:
  • h - hammer on (juga dapat ditulis dengan “^” - untuk hammer-on dan pull-off)
  • p - pull off
  • b - bending senar ke atas
  • r - lepaskan bending senar
  • / - slide up  (dapat ditulis dengan “s” - untuk naik atau turun)
  • \ - slide down
  • v - vibrato atau tremolo (dapat ditulis dengan “~“).
  • t - tapping not pada fret gitar
  • x - mute (senar tidak dibunyikan)
Hammer on dan Pull off
Hammer on dimainkan dengan cara menekan senar gitar pada fret yang diinginkan. Dalam tab gitar digambarkan seperti ini:
E--------------------------------
B--------------------------------
G--------------------------------
D--------------------------------
A---------5h7-----------5h7------
E---0--0----------0--0-----------
Artinya, petik pertama senar E. Pada simbol 5h7 caranya petik senar A fret 5 dan tekan pada fret 7 tanpa dipetik.
Pull off dimainkan dengan cara melepaskan senar dengan cepat setelah senar tersebut dibunyikan.
Lihat contoh tab gitar berikut:
E----2p0------------------------
B---------2p0-------------------
G--------------2p0--------------
D-------------------------------
A-------------------------------
E-------------------------------
Artinya, petik senar E pada fret 2 kemudian lepaskan dengan cepat tanpa dipetik.
Bisa juga gabungan antara hammer on dan pull off:
E------------------------------
B------------------------------
G---2h4p2h4p2h4p2h4p2h4p2------
D------------------------------
A------------------------------
E------------------------------
Tab gitar diatas berarti petik senar G pada fret 2, hammer on fret 4, pull off ke fret 2 lagi, dst.
Bending
Waktu ada simbol bending pada tab gitar, perhatikan sampai fret berapa kamu harus mem-bending-nya.
E--------------------
B------7b9-----------
G--------------------
D--------------------
A--------------------
E--------------------
Itu artinya, senar B pada fret 7 bending hingga fret 9. Kadang ditulis begini juga: —7b(9)— ).
Ada lagi contoh tab gitar bending:
E------------------
B------7b9--9r7----
G------------------
D------------------
A------------------
E------------------
Itu artinya senar B fret 7 bending sampai fret 9, masih bending di fret 9, dan lepaskan kembali ke fret 7.
Pre-bending
E------------------
B------(7)b9r7-----
G------------------
D------------------
A------------------
E------------------
Tab diatas artinya, senar B pada fret 7 tidak dibunyikan tapi langsung bending pada fret 9 dan lepaskan
 ke fret 7.
Ada lagi bending dengan 1/4 nada:
E----------------------
B------7b--------------
G----------------------
D----------------------
A----------------------
E----------------------
Slides
Simbol slide adalah / untuk slide up dan \ untuk slide down.
E-------------
B------7/9----
G-------------
D-------------
A-------------
E-------------
Ada juga yang seperti ini:
E---------------
B------/7-9-7\--
G---------------
D---------------
A---------------
E---------------
Tab diatas posisi nada awal untuk memulai slide dan nada terakhir yang dimainkan pada slide tersebut. Kamu asumsikan sendiri dimulai dari fret keberapa sebelum slide up ke fret 7 
dan kembali ke fret berapa setelah slide down dari fret 7.
Contoh lain lagi:
E----------------------------
B------7/9/11\9\7\6\7--------
G----------------------------
D----------------------------
A----------------------------
E----------------------------
Tab diatas, kamu cukup petik senar B fret 7 kemudian slide up ke fret 9 - 11 
dan petik lagi fret 9 slide down ke fret 7-6-7. Atau kamu bisa cari feel-nya 
untuk mendapatkan petikan dan slide yang tepat.
Itu tadi cara membaca simbol-simbol yang ada pada tab gitar. 
Nanti kapan sambung lagi dengan cara menulis tablature gitar.

Daftar Nama Teknik Gitar Yang Wajib Dikuasai Gitaris

Nama nama teknik dalam belajar gitar elektrik maupun gitar akustik memang begitu banyak yang harus di kuasai oleh seorang gitaris,apalagi jika ingin belajar membaca tabulatur gitar,istilah istilah dalam teknik gitar ini sering kali muncul.seperti legato, sweepicking, arpeggio,legato , speed picking,harmonik dan lain lain,

Mungkin jika kamu seorang Gitaris yang lahir dari sebuah Musik Course hal ini sudah tidak asing terdengar di telinga karena ada materinya namun bila seorang yang belajar gitar dengan cara otododak pastinya tidak tau ada berapa sih nama teknik dalam permainan gitar yang harus di kuasai seorang gitaris profesional.

Nah untuk itu kami pilihkan buat pemirsa zonagitar.com dan atau anda para gitaris otodidak yang pingin mengetahui tantang nama teknik tekhnik dasar dalam permainan gitar yang sering di pakai oleh seorang gitaris profesianal.

Berikut Daftar Nama Nama Teknik Gitar Yang Harus Dikuasai Seorang Gitaris

1.Alternate Picking :
Gerakan kebawah dan keatas dalam memetik senar gitar"string" secara konstan dan bergantian.

2.Slur :
Teknik slur ini di bagi menjadi 2 yaitu Hammer-On (ascending slur) dan Pull-Off (descending slur).teknik Slur ini termasuk salah satu teknik dasar yang penting dalam bermain gitar elektrik maupun gitar akustik.

A.Hammer-On :
Teknik memetik senar gitar dengan cara mengetuk (hammer/palu) di not ke-2 yang lebih tinggi dengan menggunakan jari tangan kiri yang lain tanpa harus dipetik lagi.

B.Pull-Off :
Teknik memetik senar gitar dengan cara mengetuk pull (mencongkel) di not ke-2 yang lebih tinggi dengan menggunakan jari tangan kiri yang lain tanpa harus dipetik lagi.sementara notPertama masih berbunyi.

3.Legato :
Legato merupakan teknik gabungan slur dari beberapa nada (biasanya dari nada tinggi ke rendah) yang dirangkai menjadi satu kesatuan dalam satu permainan.

4.Bending :
Teknik Iini pada dasarnya adalah meninggikan bunyi nada dengan cara di gerakan ke atas atau ke bawah dalam satu kolom dengan menggunakan jari
Ada 3 macam teknik Bending, yaitu:

* Natural Bending
Cara memainkannya :
Senar ditekan dengan not yang dikehendaki, lalu jari tersebut digerakan keatas atau kebawah sehingga bunyi yang dihasilkan lebih tinggi dari bunyi not semula. Untuk senar 1(E), 2(B) dan 3(G) bending dimainkan keatas, sedangkan senar 4(D), 5(A) dan 6(E) dimainkan ke bawah.

* Release Bending
Cara memainkannya :
Bending dilakukan terlebih dahulu sebelum dipetik sehingga belum menghasilkan suara, setelah senar digerakkan ke atas kemudian senar tersebut dipetik dan dikembalikan ke not asal tanpa dipetik kembali.

* Unision Bending
Cara memainkannya :
Senar yang lebih tinggi atau not yang lebih rendah dari 2 not, di-bending sampai memiliki not yang sama dengan not yang lebih tinggi dan dibunyikan secara bersamaan.

5. Slide :
Geknik menggeser jari yang menekan senar dengan not tertentu menuju ke not yang lain dengan arah maju atau mundur (Ascending slide atau Descending slide).

6. Harmonic :
Teknik yang dilakukan untuk menghasilkan suara lebih tinggi dari not asal menggunakan teknik sentuhan jari "touch" .

7. Tapping :
Teknik yang dimainkan tanpa menggunakan pick atau pemetik, melainkan dengan cara jari-jari kedua tangan berada di neck gitar, maka teknik tapping ini bisa juga disebut teknik Two Handed. Teknik tapping ini didasari oleh teknik slur yaitu Hammer-On dan Pull-Off yang dikombinasikan dengan Tap pada jari tangan kanan.

8. String Skipping :
Teknik yang di mainkan dengan cara melewati (melangkahi) 1 senar atau skip senar.

9. Sweep Picking :
Teknik yang di mainkan seperti gerakan mengusap (sweep), dan di gunakan untuk memainkan teknik yang di sebut Sweeping.

10. Arpegio:
Teknik memetik senar degan cara memecah nada dari sebuah chord atau kunci gitar secara bergantian (teratur) . Paling sering di aplikasikan untuk Sweep Picking (Sweeping) tapi arpegio juga bisa di mainkan dengan teknik lain seperti String Skipping yang di sebut "String Skipping Arpegio".

11. Ascending :
permainan bergerak dari nada rendah ke nada tinggi.

12. Descending :
kebalikan dari ascending, yaitu permainan bergerak dari nada tinggi ke nada rendah.

13. Barre :
satu jari yan menekan beberapa senar atau fret sekaligus.

14. Chicken picking / hybrid picking :
teknik petikan denga menggunakan pick dan jari. biasanya sering di pakai oleh musisi country.


15. Five not per string :
lima not tiap senar.

16. Passing note :
nada yang berfungsi sebaga penghubung.

17. Range :
rentang atau jangkauan nada.

18. Slide up :
membunyikan satu nada kemudian menggeser ke nada yang lebih tinggi.

19. Slide down :
kebalikan dari slide up.

20.Stretching :
gerakan membentangkan jari yang berdekatan sejauh mungkin.